Citra ada 2 macam :
· Citra Kontinu
– Dihasilkan dari sistem optik yang
menerima sinyal analog.
– Contoh : mata manusia, kamera
analog
· Citra Diskrit / Citra Digital
– Dihasilkan melalui proses digitalisasi
terhadap citra kontinu.
– Contoh : kamera digital, scanner
Citra merupakan fungsi kontinu dari intensitas
cahaya pada bidang 2D
·
Secara matematis fungsi intensitas cahaya pada
bidang 2D disimbolkan dengan f(x,y), dimana :
– (x,y) : koordinat pada bidang 2D
– f(x,y) : intensitas cahaya (brightness) pada titik (x,y)
Karena cahaya merupakan bentuk energi, maka
intensitas cahaya bernilai antara 0 sampai tidak
berhingga, 0 ≤ f(x,y) ≤ ∞
f(x,y) = i(x,y) . r(x,y)
Dimana :
– i(x,y) : jumlah cahaya yang berasal dari sumbernya
(illumination) yang nilainya 0 ≤ i(x,y) ≤ ∞
Nilai i(x,y) ditentukan oleh sumber cahaya
– r(x,y) : derajat kemampuan obyek memantulkan
cahaya (reflection) yang nilainya 0 ≤ r(x,y) ≤ 1
Nilai r(x,y) ditentukan oleh karakteristik obyek di dalam
citra. r(x,y)=0 mengindikasikan penyerapan total.
r(x,y)=1 mengindikasikan pemantulan total
Derajat Keabuan (grey level) : intensitas f citra
hitam-putih pada titik (x,y)
– Derajat keabuan bergerak dari hitam ke putih.
– Skala keabuan memiliki rentang : lmin < f < lmax atau
[0,L] , dimana intensitas 0 menyatakan hitam dan L
menyatakan putih.
– Contoh : citra hitam-putih dengan 256 level, artinya
mempunyai skala abu-abu dari 0 sampai 255 atau
[0,255], dalam hal ini nilai 0 menyatakan hitam dan 255
menyatakan putih, nilai antara 0 sampai 255
menyatakan warna keabuan yang terletak antara hitam
dan putih.
·
Citra hitam-putih : citra monokrom (monochrome
image) atau citra satu kanal (satu fungsi intensitas)
Citra berwarna : citra spektral , karena warna pada
citra disusun oleh tiga komponen warna RGB (Red-
Green-Blue)
– Intensitas suatu titik pada citra berwarna merupakan
kombinasi dari intesitas : merah (fmerah(x,y)), merah (f
hijau(x,y)) dan merah (f biru(x,y)),
0 komentar:
Posting Komentar